Anak laki-laki pertama, sebut saja si A memakai pakaian yang terlihat baru. Baju putih panjang, celana putih panjang, berdasi, dan membawa sekantong plastik jajanan.
Anak perempuan, sebut saja si B memakai kerudung, rok putih panjang, baju putib oanjang, dasri, dan menggendong tas ransel.
Sedangkan anak laki-laki kedua, namanya Wawan. Memakai baju putih oendek yang sudah kekuning-kuningan, celana putih pendek yang mungkin baru, kaos kaki putih, dan sepatu hitam kucel. Di wajahnya ada bekas jatuh. Entah 'tikusruk' atau kelahi dengan teman.
Ibu si A, sebut saja C memegang tas ransel anaknya dan ibu si Wawan, sebut saja D juga menggendong tas anaknya.
Percakapan kecil terjadi diantara mereka
D : "barusan gue abis wawancara sama guru tentang buku. Jadi ternyata buku itu harus masing-masing"
C : "lah ya iya emang. PJOK sama agama kan dibedain"
D : "berarti buku harus banyak ya. Nuh wan, PR lu tu banyak. Jangan maen game terus!"
Wawan hanya diam. Entah mendengarkan atau tidak. Tapi matanya lurus menatap ke luar angkot.
Games ibarat ganja yang bikin candu anak sekarang. Memang sudah zamannya seperti ini. Teknologi didewakan. Kita gak bisa nolak. Gak bisa demo biar anak-anak maen kelereng atau petak umpet di halaman lagi. Yang bisankitanlakuin cuma menyesuaikan sejauh mana teknologi perlu kita gunakan. Kadang-kadang, kita perlu jadi sexurity keluarga dan teman dalam memanfaatkan teknologi. Jangan sampe teknologi bikin kita idiot. Bikin kita lupa fungsi manusia karena semua digantiin mesin.
Wawan bisa jadi representasi anak sekarang. Candu game yang malas sekolah. Jangan salahkan gamenya. Jangan salahkan orang tuanya. Jangan salahkan sekolahnya. Ketiganya harus sama-sama andil dalam pendidikan dan pembentukan karakter Wawan dengan porsinya masing-masing yang tidak berlebihan.
Beberapa menit kemudian
C : "bang di depan berhenti. Ini si neng mau turun"
Neng yang dimaksud adalah anak perempuan berjilbab. Dia turun di kios buah-buahan milik ayahnya karena C berteriak dari angkot pada bapak yg sedang duduk santai : "ini loh anaknya"
100 meter setelah anak perempuan turun, wawan, A, C, dan D juga turun. Dalam hati gue berdoa semoga wawan jadi org sukses yang baik hati.
0 Komentar